Subnetting

Assalamualaikum..wr..wb.
        Hallo guys , sekarang saya akan membuat artikel tentang subnetting.

Oke guys..sebelum kita bahas subnetting kita bahas terlebih dahulu apa itu IP Address. Karena pada materi subnetting itu berhubungan dengan yang namanya ip address , subnetting pada intinya / secara garis besar adalah cara menghitung ip address.
Jadi sebelum kita subnetting kita harus paham terlebih dahulu apa itu ip address.
Supaya gak pusing nantinya... 

IP Address
   IP address dipakai untuk pengalamatan dalam jaringan.
IP address sendiri mempunyai 2 versi yaitu IPv4 dan IPv6. Kebanyakan orang biasanya menggunakan IPv4 untuk memberi pengalamatan pada komputer atau server mereka.

1. ipv4
     Internet protocol versi 4 atau IPv4 adalah Jenis jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP / IP menggunakan protokol IP versi 4. 

Panjang totalnya adalah 32-bit dan secara teoritis dapat mengatasi hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia.

jumlah host diperoleh dari 256 (diperoleh dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256 = 4.294.967.296 host, ketika host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. 

Contoh IP versi 4 alamat adalah 192.168.0.3.


2. ipv6
Internet protocol versi 6 atau  IPv6 adalah Internet protocol yang akan menggantikan versi  protokol Internet saat ini, yaitu IPv4 (Internet Protokol Versi 4). 

Alasan utama upgrading ke Internet Protokol versi 6 adalah karena masalah IPv4. Menurut InterNIC mereka sudah kehabis alamat IP di kelas a dan kelas b dan sekarang ke kelas C. Mereka tidak punya  pilihan lain kecuali meng-upgrade internet protokol ke Versi lebih baik dan tujuan konfigurasi IPv6 adalah untuk mengatasi masalah keterbatasan.

IP Address versi 4 / ipv4 dibagi menjadi 5 class yaitu Kelas A , B , C , D , dan E. Tetapi yang sering digunkan adalah Kelas A , B , dan C , Sedangkan Kelas D dan E itu hanya digunkan untuk ujicoba / eksperiment.

Berikut ini adalah contoh ip address kelas A , B , dan C :
Kelas A : 10.10.10.1/12

Kelas B : 172.20.0.1/20

Kelas C : 192.168.1.1/24

Oke , Dari mana sih kita bisa membedakan ip address kelas A , B , dan c.
Untuk membedakannya kita lihat oktet nya. 


1. Kelas A 
Oktet pertama mempunyai nilai 0-127 , (oktet 0 dan 127 dicadangkan). 
Jumlah host / ip yang dapat digunakan 16.777.214.

2. Kelas B
Oktet pertama mempunyai nilai 128-191.
Jumlah host / ip yang dapat digunakan 65.532.

3. Kelas C
oktet pertama mempunyai nilai 192-223.
jumlah host / ip yang dapat digunakan 256.

4. Kelas D
Oktet Pertama mempunyai nilai 224-247

5. Kelas E
Oktet Pertama mempunyai nilai 248-255

IP Address ada 2 macam yaitu :
  1. IP Public  digunakan untuk mengakses internet.

  2. IP Private digunakan untuk jaringan Local.
  
     Dalam IP Address ada yang namanya IP Network , Broadcast , dan Host.

  1. IP Network adalah ip pertama dalam sebuah jaringan. IP Network berfungsi sebagai IP identitas network/jaringan. Contoh ada ip network 192.168.1.0/24 berarti IP tersebut mewakili suatu kelompok IP dari prepik /24 (network) IP Host dari 192.168.1.1 – 192.168.1.254



  2. IP broadcast merupakan IP terakhir dalam network yang dipakai.

  IP Broadcast berfungsi untuk membroadcast packet/mengirim paket.

  Contoh IP Broadcast 192.168.1.255/24.



  3. IP Host adalah ip yang disediakan/yang dapat digunakan untuk host/komputer.

  Contoh 192.168.1.100/24 , 192.168.1.111/24 .



  Oke guys , untuk menghitung ip address itu ada 2 cara yaitu dengan menggunakan metode CIDR dan VLSM.

  1. CIDR (Classless Inter-Domain Routing).

     CIDR menghitung ip addressnya sesuai kelas ip address, CIDR tidak mengenal prefik tetapi dia menggunakan seluruh ip yang ada pada suatu kelas ip address. 

  2. VLSM (Variable Length Subnet Mask).

     VLSM menghitung ip addressnya sesuai dengan prefik.

  Perbedaan penggunaan ip address dengan CIDR dan VLSM :
  Contoh ada ip address kelas a , b , dan c.
  Kelas A = 10.0.0.0      255.0.0.0
  Kelas B = 172.168.0.0   255.255.0.0
  Kelas C = 192.168.1.0   255.255.255.0
  
  1. jika kita menggunakan ip address CIDR, misalkan kita akan mengasih ip address buat router yaitu 10.10.10.1 255.255.255.0 itu berarti ip class A yang di ubah jumlah hostnya menjadi jumlah host class C. 
  
  Nah di CIDR tidak bisa memberikan alamat seperti berikut, jadi jika kita menggunakan CIDR jika kita tidak bisa menggunakan ip class c dengan menggunakan net id class A.
   
  2. jika kita menggunakan ip address VLSM, misalkan misalkan kita akan mengasih ip address buat router yaitu 10.10.10.1 255.255.255.0 itu berarti ip class A yang di ubah jumlah hostnya menjadi jumlah host class C.

Nah jika kita menggunakan VLSM kita bisa menggunakan net id class a untuk pengalamatan ip addres class c.

Diatas sudah di jelaskan net id untuk setiap class ip address.
       

  Oke paham ya guys .. !



  Selanjtnya yaitu kita bahas Subnetting .



  Apa itu subnetting ??



  1. Pengertian Subnetting

  Subnetting merupakan upaya / proses untuk memecah jaringan dengan jumlah host yang banyak menjadi jaringan dengan jumlah host yang lebih sedikit.



  2. Tujuan Subnetting

  Tujuan dari subnetting adalah sebagai berikut: 

1  1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).



   2. Membagi kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.



   3. Menempatkan host, agar berada dalam satu jaringan.



   4. Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.



   5. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address



   6. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.



   7. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

                    

  3. Fungsi Subnetting

  Berikut adalah fungsi subnetting :

   1. Mengurangi lalu-lintas jaringan agar data tidak saling bertabrakan.



   2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.



   3. Pengelolaan yang disederhanakan.



   4. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.


4. Proses Subnetting

  Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :

   1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.



   2. Menentukan jumlah host per subnet.



   3. Menentukan subnet yang valid.



   4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.



   5. Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.



  5. Perhitungan Subnetting

  Pada perhitungan subnetting akan di bagi menjadi 4, yaitu:

   1.  Jumlah subnet.



   2.  Jumlah host per subnet.



   3.  Blok subnet.



   4.  host dan broadcast.

   Selanjutnya kita akan bahas cara menghitung subnetting.

0 Post a Comment:

Post a Comment